1. Sebelum membaca Al-Quran

Ketika hendak membaca kitab suci Al-Quran, alangkah baiknya kita membaca doa berikut:

ta’awwudz a’udzu billahisami’il-alimi minasy-syaithanir-rajim. Rabbi a’udzu bika min ha mazatisy-syayathin, wa a’udzu bika rabbi an yahdhurun.

Artinya: 

Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan, dan aku berlindung kepada-Mu, Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.

Setelah itu, sebaiknya kamu juga membaca Surah Al-Nas dan Surah Al-Fatihah, ya…

2. Saat membaca Al-Quran

Ketika sedang membaca kitab suci Al-Quran, terutama ketika membaca ayat tasbih, kamu sebaiknya sambil bertasbih dan mengumandangkan takbir juga. 

Kemudian, saat membaca ayat yang berisi mengenai doa dan istigfar, sebaiknya kamu juga berdoa dan melafalkan istigfar.

Lalu, saat kamu membaca ayat Al-Quran yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang kamu harapkan, sebaiknya kamu memohon kepada-Nya supaya harapanmu itu dikabulkan oleh-Nya.

Setelah itu, jika kamu membaca ayat suci Al-Quran mengenai sesuatu yang kamu takuti, sebaiknya kamu memohon perlindungan kepada-Nya. 

Tidak lupa untuk melafalkan doa berikut, secara lisan atau dalam batin.

Subhanallah, naudzu billah, allahummarzuqna, allahummarhamna.

(Mahasuci Allah. Kamu berlindung kepada Allah. Ya Allah, berilah kami rezeki, Ya Allah, rahmatilah kami).

3. Setelah Membaca Al-Quran

Seusai membaca kitab suci Al-Quran, alangkah baiknya apabila kita membaca doa berikut, ya…

Shadaqallahu ta’ala wa balagha rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam, allahummanfa’na bihi, wa baraka lama fihi, alhamdu lillahi rabbil-alamin, wa astagfirullahal-hayyal-qayyum

Artinya:

Benarlah Allah Yang Mahatinggi, Rasulullah SAW, telah menyampaikan kebenaran, Ya Allah, jadikanlah ini berguna bagiku dan berilah aku keberkahan dengannya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Mahahidup dan Maha Berdiri sendiri).

4. Pendapat Ahli Mengenai Etika Membaca Al-Quran

Hudzaifah berkata “Saya shalat bersama Rasulullah SAW. Beliau membaca Surah Al-Baqarah. Setiap kali membaca ayat tentang rahmat, Beliau menyampaikan permohonan, setiap kali membaca ayat tentang siksaan, Beliau memohon perlindungan, dan setiap kali membaca ayat tentang penyucian, Beliau bertasbih.”

Abu Mulaikah meriwayatkan bahwa Ya’la bin Malik bertanya kepada Ummu Salamah mengenai bagaimana cara Rasulullah SAW membaca kitab suci Al-Quran. Lalu, Ummu Salamah menerangkan bacaan yang disertai penjelasan huruf demi huruf (HR Al-Tirmidzim Abu Dawud, dan Al-Nasa’i)

Abu Mulaikah juga meriwayatkan bahwa Ummu Salamah berkata, ‘Rasulullah SAW kadang-kadang menghentikan bacaannya dan membaca Alhamdu lillahi rabbil-alamin, lalu berhenti dan membaca Al-rahman al-rahim, lalu berhenti. (HR Al-Tirmidzi)

Qatadah meriwayatkan bahwa Anas pernah ditanya, “Bagaimana cara Rasulullah SAW membaca Al-Quran?” 

Ia kemudian menjawab. “Beliau membacanya dengan memanjangkan (huruf yang semestinya dibaca panjang). Beliau membaca bismillahirrahmanirrahim. Beliau memanjangkan bismillah, memanjangkan al-rahman, dan memanjangkan al-rahim. (HR Al-Bukhari)

Hudzaifah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Bacalah Al-Quran dengan dialek dan bunyi bahasa Arab. Waspadalah kalian terhadap dialek ahl al-’isq (pemuja cinta) dan dialek ahl al-kitabain (Yahudi dan Nasrani). Sepeninggalku, akan ada sekelompok orang yang mengulang-ulang Al-Quran dan melakukannya, tetapi bacaan Al-Quran itu hanya sebatas pada kerongkongan mereka. Hati mereka dan hati pengagumnya telah terkena fitnah.”

Thawus meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ditanya, mengenai siapakah orang yang suara dan bacaannya paling baik dalam membaca Al-Quran? Beliau menjawab, “Orang yang apabila kamu mendengar dia membaca (Al-Quran), kamu melihatnya takut kepada Allah.  (HR Al-Tirmidzi)